Write ten things you love regarding yourself
Bisa dipastikan kalo tulisan kali ini agak narsistik karena aku harus menulis hal yang aku sukai dari diri sendiri. Here we go.
In time. Aku (hampir) nggak pernah telat karena aku nggak suka menunggu dan membuat orang lain menunggu. Janjian jam 2 siang? Lima menit sebelum itu aku sudah di tempat.
Sistematis. Aku cukup sering menulis planner sekadar untuk mengatur tugas yang akan kukerjakan, atau menuliskan rancangan untuk target yang mau aku capai dalam jangka waktu tertentu. Terkadang tiap rencanaku memiliki backup plan, dan tiap backup plan juga punya backup plan.
Integritas. Atau tegas? Atau jujur? Aku akan ngomong hal yang sama di depan atau belakang kalo konteksnya orang. Kalo konteksnya setan, maaf bukan bidangnya.
Nggak gampang percaya orang. Artinya aku nggak bisa dihipnotis Uya Kuya.
Bisa dadakan. Bukan, nggak lagi ngomongin tahu bulat, tapi dalam artian diajak keluar dan kerjaan. Teman ngajak bakar ikan sore ini? Skuy. Kerjaan masuk hari ini tapi lusa harus kelar? Skuy, tapi jangan kebanyakan revisi ya.
Rencananya aku mau copas tulisan diatas biar pas jadi 10. Karena ternyata capek mikirin hal yang aku sukai dari diri sendiri. Bentar ambil napas dulu. Next.
Mandiri. Dalam arti, aku nggak masalah ngelakuin apapun dan pergi kemanapun sendirian. Lagi pengen nonton tapi nggak ada temen? Gas. Butuh suasana baru buat cari inspirasi tugas sendirian? Nggak masalah. Gabut dan pengen liat buku di Gramed? Meluncur saat itu juga.
Cuek. Nggak, bukannya apatis. Tapi aku cukup pemilih untuk menentukan sesuatu yang akan kuberi perhatian lebih. Selain hal itu, aku bisa bodoamatin dengan mudah.
Fokus. Aku nggak suka multitasking. Sebagai gantinya, aku terbiasa untuk fokus menyelesaikan satu kerjaan lebih cepat untuk bisa lanjut ke kerjaan yang lain supaya tugas tidak menumpuk. Dan cuek terhadap sesuatu cukup membantu aku menjadi lebih gampang fokus.
To the point. Aku jadi nggak perlu banyak basa-basi dengan orang kalau emang lagi ngomongin tugas atau kerjaan. Karena melelahkan harus saling melempar topik pembicaraan.
Positive thinking. Aku nggak gampang overthinking sama sesuatu, karena aku selalu berusaha mikirin hal baik yang bisa diambil dari banyak momen, termasuk kejadian buruk yang terjadi. Tapi sesekali aku malah khawatir over positive membuat aku menutup diri dari pembelajaran kejadian yang buruk. Nah kok sekarang jadi overthinking?
Tulisan ini merupakan bagian dari #30DayWritingChallenge yang aku ikuti untuk menantang diriku sendiri. Buat kalian yang penasaran dan mau ikutan, langsung cek di www.thirtydarts.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar