Minggu, 22 Januari 2023

Day 23 #30DayWritingChallenge

                

You are allowed to change one thing in your life. What will it be?


Selama duduk di bangku SD, aku selalu suka duduk di bangku bagian tengah ke belakang. Dengan begitu, aku merasa nggak terlalu diawasi oleh guru dan bisa curi-curi waktu untuk ngobrol sama teman yang lain. Suatu saat, ketika pelajaran, seperti biasa guru akan mencatat sedikit materi di papan tulis untuk kemudian disalin oleh yang lain. Aku merasa kesulitan untuk melihat papan tulis dari posisiku, dimana aku harus sedikit mengarahkan badan ke samping atau sesekali berdiri sambil tangan tetap menulis apa yang ada di papan. Ya, postur tubuhku terlalu kecil jika dibandingkan teman yang lain sehingga posisi strategis bagiku menjadi tidak strategis lagi.

Aku tidak terlalu mengeluh karena aku sadar gen dari orang tuaku memang tidak ada yang memiliki tubuh tinggi. Sampai ketika aku mulai memiliki cita-cita yang mengharuskan aku tumbuh tinggi, aku mulai mengeluh sambil sedikit berusaha agar bisa memaksakan tinggi badanku naik.

Jadi kalo ditanya satu hal yang mau aku ubah di hidupku, jelas jawabannya adalah badan yang.. lebih tinggi? Selain karena aku perlu itu untuk melangkah lebih dekat dengan mimpiku saat itu, laki-laki dengan tubuh tinggi menurutku terkesan lebih gagah dan keren.

Dulu aku sering kali menyesali kenapa sangat susah bagiku menambah tinggi badan, meski aku sudah mencoba beberapa cara. Tapi sekarang, aku merasa memiliki tubuh "kecil" juga merupakan anugerah. Misalnya, aku jadi nggak perlu space yang terlalu besar ketika naik kendaraan seperti mobil atau kereta api. Aku juga lebih mudah menyelinap masuk di kerumunan ketika itu dibutuhkan.

Aku nggak menyesali kegagalan usahaku untuk menaikkan tinggi badan. Ah, tapi kalau memang bisa, boleh lah naik 4-5 cm aja gitu, hehe.



Tulisan ini merupakan bagian dari #30DayWritingChallenge yang aku ikuti untuk menantang diriku sendiri. Buat kalian yang penasaran dan mau ikutan, langsung cek di www.thirtydarts.com

Kamis, 19 Januari 2023

Day 22 #30DayWritingChallenge

               

What can you do to create an ideal world for yourself and others?


Jadi pemimpin itu susah, setidaknya itu yang aku rasakan ketika menjadi ketua OSIS saat SMA. Aku bingung kenapa aku jadi ketua OSIS, tapi yang jelas aku nggak tertarik in-charge akan sesuatu yang punya tanggung jawab besar. Beda ya sama nggak mau bertanggung jawab atau lari dari situ.

Ya, aku pengin jadi orang bebas.

Aku nggak merasa perlu jadi pusat atau inti dari suatu kelompok masyarakat, tapi secara "bebas" aku pengin keberadaanku juga bermakna atau memiliki dampak, sekecil apapun itu.

Aku merasa udah turut berpartisipasi di dalam kelompok masyarakat dengan menjadi pelengkap karena semuanya punya porsi masing-masing. Dalam arti, ketika udah ada orang-orang lainnya yang aktif dan bersedia in-charge, ya aku jadi yang melengkapi aja di komunitas itu. Kalo semuanya pengin jadi pemimpin dan in-charge, yang ada bakalan kacau.

Kecuali jika kepentingan pribadi udah "terserang", mungkin aku akan take action.

Sama halnya ketika ada pahlawan atau pemimpin yang sedang melintasi jalan, akan selalu ada orang-orang yang mendukung dan melambaikan tangan, bersorak pada mereka. Nah, aku mau jadi orang yang melambaikan tangan itu. Terkesan sepele, tapi tanpa kehadiran orang-orang yang melambaikan tangan, pahlawan atau pemimpin sekali pun bukan apa-apa. Kata kuncinya adalah melengkapi.

Jadi, sekarang apa yang bisa aku lakukan untuk membuat dunia ideal bagiku dan untuk sekitar?
Berpartisipasi dengan apa yang aku bisa dan aku yakini aja sih. Misalnya, aku nggak mau nungguin orang yang datangnya terlambat, maka dari itu aku sendiri juga nggak boleh terlambat dan membuat orang lain menunggu. Memperlakukan orang lain sebagaimana aku ingin diperlakukan.

Terdengar agak individualis, tapi aku baru akan bergerak ketika aku merasa sebuah kegiatan itu penting untuk aku lakukan. Tapi kalo konteksnya menolong orang di situasi yang nggak memungkinkan untuk berpikir itu penting atau nggak, badan ini akan dengan sendirinya bergerak karena sebagai manusia, aku juga punya rasa kepedulian terhadap sekitar. Nggak melulu soal aku doang.

Jadi, setelah baca tulisan ini, apakah kamu bisa tau apakah aku setuju atau nggak dengan Infinite Tsukuyomi yang ingin diwujudkan Obito dan Madara? Hmm.. jawabannya adalah..



Tulisan ini merupakan bagian dari #30DayWritingChallenge yang aku ikuti untuk menantang diriku sendiri. Buat kalian yang penasaran dan mau ikutan, langsung cek di www.thirtydarts.com

Kamis, 12 Januari 2023

Day 21 #30DayWritingChallenge

              

What is the first wish you want to make if you are granted three wishes?


Enaknya punya keinginan nggak muluk-muluk itu adalah aku bisa lebih menikmati setiap menit waktu dengan lebih tenang. Termasuk ketika mendapatkan pertanyaan dari topik kali ini. Sayangnya aku bukan Aladdin, jadi aku nggak akan minta jadi pangeran karena pasti merepotkan. Tapi, namanya juga berandai-andai, ya.

Permintaan pertamaku bisa dibilang sangat masuk akal dan nggak muluk-muluk: pengin lihat One Piece tamat. Kentang bukan rasanya mengikuti sebuah cerita yang panjang, tapi nggak tau ending-nya kayak gimana? Biar hidupku lengkap, kayaknya aku perlu tau ending One Piece seperti apa.

Perjalanan aku mengikuti cerita One Piece itu baru dimulai awal tahun 2020, di mana pandemi membuat banyak orang harus di rumah aja. Terlalu malas untuk membuat kopi dalgona, aku memutuskan untuk maraton One Piece (baca manga) dari 0 sampe chapter yang masih on-going saat itu, sekitar 900 sekian. Pernah ada satu hari di mana aku genap membaca 100 chapter. Keesokan harinya aku nggak tau bangun jam berapa.

Awalnya ada sedikit rasa malas melihat cerita yang chapter-nya udah ratusan, tapi aku tau cerita dengan chapter yang banyak itu, apalagi dengan nama sebesar One Piece, bisa tetap berlanjut sampai sekarang pasti karena suatu alasan.

Aku mengikuti petualangan Luffy dan nakama-nya mulai masuk ke cerita di arc Arabasta. Berlanjut ke Skypiea. Nggak cukup sampai disitu, berlanjut ke Water 7. Masuk lebih jauh ke Thriller Bark, lalu checkpoint di Marineford. Time skip, waktunya aku istirahat. Setelah energi terkumpul, berlayar ke Fishman Island. Berpetualang ke Dressrosa. Semua perjalanan itu mengantarkan aku ke lokasi yang berlangsung saat ini, negeri Wano.

Semakin dekat dengan One Piece, tapi belum ada tanda-tanda akan tamat. Jadi, itu dia permintaan pertama kalau aku dikasih tiga permintaan.

Yah, namanya juga berandai-andai.



Tulisan ini merupakan bagian dari #30DayWritingChallenge yang aku ikuti untuk menantang diriku sendiri. Buat kalian yang penasaran dan mau ikutan, langsung cek di www.thirtydarts.com

Senin, 02 Januari 2023

Day 20 #30DayWritingChallenge

             

What is that one thing you have always wanted to do but could not?


Topik dari pertanyaan ini sepertinya lebih cocok untuk hal-hal yang sebenarnya bisa dilakukan, tapi nggak bisa dilakukan begitu aja karena banyak pertimbangan. Nah, hal pertama yang aku pikirkan itu nggak muluk-muluk. Hal ini adalah sesuatu yang pengin aku lakukan, tapi karena banyak pertimbangan, jadi nggak bisa dilakukan, walaupun aslinya udah pengin banget.

Mendobrak pintu rumah dengan kaki, lalu masuk dan teriak, "JANGAN BERGERAK!"

Memang rasanya seperti adegan di film di mana seseorang atau kelompok sedang menyergap sebuah tempat yang berbau kriminal. Hal ini sebenarnya bisa aku lakukan di rumah sendiri, tapi karena banyak pertimbangan yang tadi aku bilang, jadi nggak bisa dilakukan begitu aja.

Bisa jadi aku harus renovasi pintu nantinya. Belum lagi kalo ternyata pintunya nggak kebuka dan malah kakiku yang cedera. Harus keluar biaya untuk pengobatan. Apalagi kalo tiba-tiba tetangga pada keluar dari rumah karena sumber suara yang dihasilkan. Siap-siap digerombolin warga karena bikin rame lingkungan sekitar. Akhirnya setelah rapat warga, aku jadi harus pindah karena dianggap mengganggu ketentraman masyarakat.

Hal ini hanya bisa menjadi kenyataan kalo aku jadi artis dan ada shooting adegan yang mengharuskan aku melakukannya, tanpa pertimbangan lutut kakiku nanti akan copot atau apa kata tetangga sebelah rumah. Sayang banget, aku bukan artis.

Atau sebenarnya aku bisa melakukan reka adegan ini di kepala, lalu tiba-tiba terbangun dari mimpi karena ada bunyi pintu didobrak dari depan rumah yang diikuti oleh suara teriakan,
"JANGAN BERGERAK!"

Oh sh*t, siapa tuh yang dobrak pintu rumah?



Tulisan ini merupakan bagian dari #30DayWritingChallenge yang aku ikuti untuk menantang diriku sendiri. Buat kalian yang penasaran dan mau ikutan, langsung cek di www.thirtydarts.com

Ganteng

 Ya Allah, pengen ganteng: - Ganteng hatinya - Ganteng masa depannya - Ganteng imannya - Ganteng wajahnya - Ganteng isi tabungannya - Ganten...