Selasa, 22 November 2022
Day 9 #30DayWriting Challenge
Jumat, 18 November 2022
Day 8 #30DayWritingChallenge
What fascinates you about life and people around you?
Rabu, 16 November 2022
Day 7 #30DayWritingChallenge
Find an old photograph that you like and share the story behind it
Day 6 #30DayWriting Challenge
Write ten things you love regarding yourself
Selasa, 15 November 2022
Day 5 #30DayWriting Challenge
Write about your most interesting day of the past year
Selasa, 08 November 2022
Day 4 #30DayWritingChallenge
Are you early or nocturnal? Write the pros and cons of being one
Senin, 07 November 2022
Day 3 #30DayWritingChallenge
What are the three most important things you can't live without?
Minggu, 06 November 2022
Day 2 #30DayWritingChallenge
Write about the things or activities that make you happy
Sabtu, 05 November 2022
Day 1 #30DayWritingChallenge
Hari ini libur. Seperti biasa, karena gabut dan bingung mau ngapain, aku memutuskan untuk berselancar di internet. Tadinya iseng doang, tapi akhirnya aku menemukan website keren yang berisi beberapa challenge. Sampai akhirnya aku ketemu dengan 30 Day Writing Challenge dan mutusin buat ikutan. Lumayan, buat ide konten dan pemanasan mulai nge-blog. Per harinya bakal ada topik yang berbeda yang bakal nge-trigger aku untuk menulis tentang itu. Sepertinya nggak ada rules khusus seperti adakah batasan untuk cerita atau ketentuan penulisannya seperti apa? Tapi yasudin, yang penting esensinya adalah menulis dengan konsisten selama 30 hari. Bismillah.
List three things you are grateful for and why?
Tiga hal yang membuat aku bersyukur dan alasannya. Cukup menarik. Here we go.
1. Buku
Aku bersyukur ada buku di dunia ini. Semua orang tau kalo buku adalah jendela dunia. Kalo nggak ada buku, mungkin aku akan sering bingung mau ngapain saat luang (baca=gabut). Kesukaanku membaca nggak lepas dari kontribusi teman masa kecil dan ibuku. Aku ingat pas jaman SD, ketika main ke rumah teman, aku lihat beberapa koleksi komik Doraemon di dekat TV dan iseng membacanya. Halaman demi halaman, aku masuk ke dalam cerita sampai tau-tau buku itu selesai aku baca. Njir, kok seru? Balik dari rumah teman, aku cerita dengan begitu ekspresif ke ibuku tentang buku yang aku baca.
Di salah satu momen ulang tahunku pas SD, ibu ngasih hadiah komik Naruto Vol. 48 yang isinya tentang pertemuan Naruto dengan Nagato pasca penyerangan Desa Konoha oleh Pain (njir masih hafal banget ternyata). Bocah umur segitu mungkin lebih demen hadiah mainan yang keren ketimbang buku. Tapi karena terlanjur suka, akhirnya hari itu juga aku seharian namatin komik itu.
setelah menemukan 'serunya' membaca, aku jadi mulai membaca macam-macam buku. Dari buku, aku bisa nemu info dari yang penting sampe yang ga jelas banget. Dari buku, aku bisa sedikit tau isi pemikiran orang-orang yang bahkan aku nggak kenal. Dari buku, aku bisa "nyolong" pengalaman atau hal bagus lainnya untuk diterapkan di kehidupanku sendiri. Dari buku, otakku jadi lebih mampu mengimajinasikan hal-hal yang bahkan sebelumnya nggak pernah terbayangkan olehku.
2. Pandemi Covid
Agak nyeleneh memang. Tapi jujur, aku bersyukur selama kurang lebih dua tahun ini terjadi pandemi. Atau lebih tepatnya, aku bisa mensyukuri hal-hal yang terjadi dalam hidupku karena adanya pandemi. Let me tell u the reason.
Seperti orang kebanyakan, awalnya aku cukup "mengeluh" karena banyaknya batasan yang muncul akibat pandemi. Kuliah jadi daring, susah keluar rumah, nggak ada tontonan menarik di TV selain pemberitaan copid setiap hari. Membosankan. Tapi akhirnya aku menemukan hal-hal yang mungkin hanya bisa dilakukan karena adanya pandemi ini. Karena covid, kuliah jadi daring. Aku punya cukup waktu luang untuk dihabiskan bersama keluarga di rumah. Karena covid, ibuku jadi sering bikin kue dan akhirnya keterusan jadi rame pesanan. Karena covid, aku bisa menyempatkan ikut berbagai kegiatan dan mencoba beberapa hal baru dan tetap bisa mengikuti perkuliahan secara penuh.
No offense untuk orang-orang yang udah gedek banget dengan urusan copid yang nggak kelar-kelar, karena memang banyak kerugian yang juga terjadi akibat ulah copid. Tapi disini akhirnya aku bisa mengambil sedikit hikmah dan mensyukuri kejadian ini. Pandemi atau nggak, dunia tetap berjalan, bumi tetap berputar, dan kehidupan selalu berkembang.
3. Pisang
Jangan dimakan, kalau masih dalam keranjang. Lah malah nyanyi.
Mungkin terdengar sepele, tapi kalo nggak ada pisang, kayanya aku bakal sering uring-uringan kalo bingung ganjalan saat lapar. Kok bisa ya habis makan pisang sebiji, rasanya udah cukup kenyang buat nggak makan lagi selama beberapa jam? Sensasi apa ini? Kok aku jadi pengen nyapa semua orang dengan senyuman bahkan meski nggak kenal sekalipun?
Aku sendiri nggak tau kenapa bisa suka banget sama pisang. Apakah ada kaitannya dengan teori evolusi Darwin? Entahlah. Bahkan macam-macam olahan pisang pun aku suka. Termasuk jus pisang yang kata beberapa orang, hal itu aneh. Entah apapun alasannya, aku bersyukur pisang eksis di dunia ini.
Challenge pertama done.
Tulisan ini merupakan bagian dari #30DayWritingChallenge yang aku ikuti untuk menantang diriku sendiri. Buat kalian yang penasaran dan mau ikutan, langsung cek di www.thirtydarts.com
Ganteng
Ya Allah, pengen ganteng: - Ganteng hatinya - Ganteng masa depannya - Ganteng imannya - Ganteng wajahnya - Ganteng isi tabungannya - Ganten...
-
There’s something powerful about moving in silence. In a world where everyone is eager to share their plans, their dreams,...
-
Oh Allah, If life is always hard, please let me cry in Edinburgh while driving my Porsche 911 GT3 10 years later. Aamiin.
-
The wait will be worth it. Just because it's taking time, doesn't mean it's not working. What's coming is better than what...